Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Sunday 16 November 2014

Review Plants vs Zombies Garden Warfare


Game shooter selalu identik dengan mas-mas tentara berotot dan bocah kecil berisik yang mengendalikannya. Namun stereotip game shooter seperti itu dipatahkan habis-habisan di game Plants vs Zombies Garden Warfare. Game yang merupakan spin-off dari tower defense kocak berkarakter tumbuhan dan zombie ini menunjukkan bahwa siapapun, atau bahkan apapun, bisa terjun ke medan perang untuk melindungi kelompoknya.

Tentu saja seperti judulnya, faksi yang bisa kamu mainkan adalah tanaman hidup berukuran raksasa dan zombie dengan berbagai senjata-senjata kocak. Masing-masing faksi memiliki tipe “prajurit” yang berbeda-beda dan memiliki kemampuan yang sangat unik. Sebagai contoh faksiplant memiliki sunflower yang bisa menyembuhkan luka anggota tim dan menancapkan dirinya sendiri ke tanah untuk menembakkan laser yang sangat mematikan.


Alur cerita pada game ini masih sama seperti seriap Plats vs. Zombies (PVZ) lainnya yaitu peperangan antara tanaman (plants) melawan zombie dalam rangka melindungi sesuatu. Sebenarnya Garden Warfare juga masih mengandung unsur tower defense namun game ini lebih menonjolkan sisi TPS dalam permainannya. Hal yang sangat kru KotGa suka dari game ini adalah kemampuan yang unik dari setiap karakter.

Gamers akan mengendalikan karakter dalm bentuk plants yang ditunjukkan dalam pandangan orang ketiga sehingga aksi dari karakter akan terlihat dengan sangat jelas. Walaupun konsep yang ditampilkan agak berbeda dengan game PVZ lainnya, tetapi lawan yang muncul tetap dalam gelombang seperti game PVZ lainnya. Setiap karakter memiliki kemampuan uniknya tersendiri sehingga gamers dapat memilih plants mana yang paling cocok dengan misi yang dihadapi sesuai dengan gaya permainan gamers. Pada game ini, gamers juga dapat menggunakan si Crazy Dave dan Vice Versa.

Trailer

No comments:

Post a Comment